RSS

Arsip Kategori: Pertanian

PUPUK ORGANIK CAIR (POC) SEBAGAI ALTERNATIF PUPUK BUAT PETANI

Permasalahan penyediaan dan distribusi pupuk hingga saat ini belum terselesaikan. Pengembangan pupuk alternative yaitu pupuk organik cair yang dapat menggantikan atau paling tidak mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia.

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam, dalam jumlah dan jenis unsure hara yang terkandung secara alami. Sementara pupuk an-organik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsure hara yang sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu.

Dalam pemberian pupuk untuk tanaman, ada beberapa hal yang harus diingat, yaitu ada tidaknya pengaruh terhadap perkembangan sifat tanah (fisik, kimia maupun biologi) yang merugikan serta ada tidakanya gangguan keseimbangan unsure hara dalam tanah yang akan berpengaruh terhadap penyerapan unsure hara tertentu oleh tanaman.

Pemberian pupuk oganik yang diberikan dipadukan dengan pupuk anorganik dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan efisiensi penggunaan pupuk, baik pada lahan sawah maupun lahan kering.

Peran dan fungsi pupuk organik bagi tanah antara lain kesuburan tanah akan meningkat karena adanya penambahan unsure hara humus dan bahan organik ke dalam tanah, sifat fisik tanah dapat diperbaiki dan mekanisme jasad renik yang menjadi hidup dan keamanan penggunaannya dapat dijamin. Pupuk organik tidak akan merugikan kesehatan ataupun mencemari lingkungan.

Jenis Pupuk Organik

Dari jenisnya ada dua bentuk pupuk organik yang ada di pasaran yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat merupakan pupuk organik yang berbentuk padat dan biasa digunakan oleh petani. Pengaplikasiannya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah. Sedangkan pupuk organik cair merupakan pupuk organik cair yang berbentuk cairan. Pupuk cair umumnya merupakan ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan dengan pelarut seperti air, alcohol atau minyak. Senyawa organik yang mengandung unsure karbon, tepung tulang atu enzim, pengaplikasiannya pupuk organik cair umumnya dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah. Penyemprotan ked au perlu menggunakan alat bantu spraryer.

Pupuk organik cair dibuat dalam bentuk cair, ada beberapa teknik pembuatan dalam bentuk sistem kantong teh dengan metode pasif dan metode aktif atau dalam sistem mol (mikro organism local).

Model Sistem Kantong Teh
Kelebihan pupuk cair menggunakan metode kantong teh adalah

  1. Mengandung usur hara makro dan mikro serta substansi organik hasil metabolism mikroba seperti vitamin dan enzim.
  2. Dapat menyediakan “makanan” bagi tanah maupun tanaman.
  3. Mengandung mikroba-mikroba yang sangat berperan dalam kesuburan tanah.
  4. Dapat menekan organism penyebab penyakit tanaman.

Sistem Kantong The dengan Metode Pasif

Bahan dan alat yang harus tersedia antara lain ember atau gentong plastic berukuran 50 liter, kantong kain, pupuk kandang/kompos sebanyak 5kg, molase 2 liter, EM 100 ml, air 40 liter.

Cara pembuatan:

  1. Masukkan air sebanyak 40 liter ke dalam ember atai gentong plastik.
  2. Tambahkan molase sebanyak 2 liter, lalu aduk hingga merata.
  3. Masukkan inokulum EM sebanyak 100 ml, lalu aduk hingga merata.
  4. Masukkan pupuk kandang sebanyak 5 kg ke dalam kantong kain, ikat bagian mulut kantong sebagaimana kantong the, lalu masukkan ke dalam ember atau gentong plastic dengan posisi menggantung.
  5. Tutup dan kunci tutup emeber atau gentong plastic mennggunakan klem atau lakba dengan rapat.
  6. Pupuk dapat dipakai setelah tiga minggu, kematangan pupuk ditandai dengan bau yang khas hasil fermentasi (seperti aroma tape).

Sistem Kantong The Metode Aktif
Bahan dan alat yang digunakan antara lain:

  1. Ember atau gentong plastic berukuran 50 liter.
  2. Pupuk kandang/kompos 5 kg.
  3. Mesin aerator 1 set.
  4. Molase 2 liter, EM 100 ml.
  5. Air 40 liter.

Cara pembuatan:

  1. Atur posisi aerator pada ember atau gallon fermentasi.
  2. Masukkan pupuk kandang sebanyak 5 kg, tambahkan molase sebanyak 2 liter dan EM 100 ml, lalu aduk hingga merata.
  3. Tambahkan air sebanyak 40 liter.
  4. Hidupkan aerator dan biarkan hingga 5-7 hari pada tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
  5. Pupuk telah matang apabila terbentuk busa putih, seperti busa bir I permukaan tempat fermentasi. Lakukan penyaringan apabila akan dikemas atau digunakan.

SELAMAT MENCOBA… SEMOGA BERMANFAAT…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 Juli 2014 inci Pertanian

 

Bertanam Sayuran Hidroponik

Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan menanam sendiri sayuran. Yang jadi masalah adalah tidak semua orang mempunyai lahan untuk menanam sayuran. Oleh karena itu ada cara dimana anda bisa menanam sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik.

Bagi yang mempunyai hobi berkebun, cara hidroponik ini dapat menghilangkan stress. Tapi bagaimana ya cara membuat tanaman hidroponik? Jangan khawatir, pada artikel ini akan dibahas cara menanam hidroponik sehingga hasilnya bisa dikonsumsi oleh keluarga.

Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.

Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. yang pastinya sehat buat kita semua dan anak-anak.

Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman.

Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali.

tanaman hidroponik

Berikut cara menanam tanaman hidroponik dengan cara paling sederhana:

cara menanam tanaman hidroponikAlat:
1. Botol plastik air mineral bekas,
2. Gelas plastik bekas air mineral,
3. Jerigen plastik bekas minyak goreng,
4. Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
5. Nutrisi hidroponik.
6. Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang paling mudah didapat.

Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.

Langkah-langkah cara membuat tanaman hidroponik
Hidroponik Wick dengan botol bekas :

1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)

botol-plastik

2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol

botol-air

4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.

botol-bekas-hidroponik

5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat.Karena fungsi media ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.

6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.

botol-plastik-hidroponik

7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar       matahari.

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 21 Mei 2014 inci Pertanian

 

Teknologi Vertikultur Tanaman Syuran

Vertikultur tanaman sledri

  Sesuai  dengan  asal  katanya  dari  bahasa  Inggris,  yaitu  vertical  dan  culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat,  baik  indoor  maupun  outdoor.  Sistem  budidaya  pertanian  secara  vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan  lahan  terbatas.  Misalnya,  lahan  1  meter mungkin  hanya  bisa  untuk menanam  5 batang  tanaman,  dengan  sistem  vertikal  bisa  untuk  20  batang  tanaman.  Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan  khasanah  biodiversitas  di  pekarangan  yang  sempit  sekalipun.  Struktur vertikal,  memudahkan  pengguna  membuat  dan  memeliharanya.  Pertanian  vertikultur tidak  hanya sebagai  sumber  pangan  tetapi  juga  menciptakan  suasana   alami  yang menyenangkan.

Model,  bahan,  ukuran,  wadah  vertikultur  sangat  banyak, tinggal  disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak -undakan atau sejumlah rak.  Bahan  dapat  berupa  bambu  atau  pipa  paralon, kaleng  bekas,  bahkan  lembaran karung beras pun bisa, karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita.

Media Vertikultur

 Persyaratan  vertikultur  adalah  kuat  dan mudah  dipindah-pindahkan. Tanaman yang akan ditanam sebaiknya  disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur  pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain  selada, kangkung, bayam, pakcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun  dan tanaman sayuran daun lainnya.

  Untuk  tujuan  komersial,  pengembangan  vertikultur  ini  perlu  dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk hobiis, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada 28 April 2014 inci Pertanian

 

Langkah Awal Memulai Usaha

20130613-061715Tertarikkah Untuk Memulai Usaha ?

Ternyata masih banyak orang yang bingung dengan langkah awal untuk bisa memulai usaha. Jangan bingung, bagi pemula itu sesuatu hal yang wajar, mari kita coba bahas langkah-langkah awal memulai bisnis, seperti kapan waktu yang tepat untuk memulai usaha, bagaimana memilih ide usaha dan apakah usaha tersebut berisikokah ?.

Kapan Sebenarnya Waktu Yang Tepat Memulai Bisnis ?
Banyak orang selalu bertanya-tanya, apakah saat ini adalah waktu yang tepat atau tidak, untuk memulai suatu ide bisnis ? Kalau tidak, lalu kapan ? Karena selalu bertanya-tanya, bukannya malah action, akibatnya mereka tidak pernah bisa untuk memulai bisnisnya.

Faktanya adalah,
benar-benar tidak pernah ada waktu yang begitu buruk untuk bisa memulai sebuah bisnis.

  1. Mengapa orang-orang selalu memulai bisnis dalam masa ekonomi yang kuat ? 
    Karena faktanya pada masa ekonomi sedang baik, banyak orang yang memiliki uang dan mereka mencari cara untuk bagaimana menghabiskannya. Memulai bisnis dengan kondisi ini, Anda harus lebih gesit dan agresip. Jika tidak, Anda bisa ditinggal pelanggan Anda.
  2. Tapi untuk sebagian orang pintar, meluncurkan bisnis dalam masa ekonomi yang tidak pasti atau sulit, itu bisa menjadikan suatu pembuka jalan. Kondisi ini cocok untuk Anda yang ingin bekerja tidak terburu-buru. Anda seperti sedang mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Sehingga begitu kondisi ekonomi mulai membaik, bisnis Andalah yang paling siap menerima pelanggan yang sudah banyak duitnya.
  3. Bagi kaum pekerja, sebelum masa pensiun tiba mereka sudah membekali diri dengan berbagai keterampilan, keahlian dan pengalaman berbisnis.Begitu siap menjalankan bisnis sendiri, ia tinggalkan pekerjaannya (pensiun) sebagai pegawai untuk segera mengurus bisnisnya sendiri.
  4. Bagi Anda yang kaum pelajar, memulai bisnis tidak harus menunggu menjadi sarjana. Sekolah itu penting, pendidikan disekolah diperlukan untuk mempelajari ilmu-ilmu bisnis lainnya yang lebih khusus. Di jaman informasi ini banyak pengusaha muda yang menjadi pengusaha terkenal dan terkaya didunia sebelum ia menyelesaikan sekolahnya.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 23 April 2014 inci Pertanian

 

PERAN GENERASI MUDA DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

  Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan Pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di indonesia ,telah kita ketahui bahwa pertanian di indonesia saat ini sedang mengalami penuaan ,oleh karena itu mari kita terus dorong anak muda bagaimana agar tertarik dengan sektor pertanian .Anak muda harus ada motivasi pada sektor pembangunan pertanian ,supaya anak muda bisa menjadi motor penggerak pertanian di indonesia.

  Saat ini pemuda indonesia banyak yang mengambil jurusan di bidang lain ,para pemuda sekarang tidak begitu tertarik dengan jurusan pertanian,karna pemuda sekarang berfikir bahwa pertanian identik dengan pekerja kasar dan kemiskinan . Karna jurusan lain yang di anggap lebih bergengsi dan menjajikan masa depannya,sehingga jurusan lainlah yang banyak di minati oleh para pemuda sekarang .Padahal negara kita ini memiliki tanah yang subur dan luas sehingga kita dapat memanfaatkan nya supaya lebih bagus dari yang sekarang ini.Jangan sampai negara kita mengimpor beras dari negara lain,oleh karena itu Peran pemuda dalam pengembangan pertanian sangat berpengaruh sekali dalam upaya peningkatan taraf rakyat desa yang sebagaian pekerjaannya sebagai petani juga sangat berpengaruh. Peran pemuda juga sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi bagi para petani. Selain itu pemuda juga harus dibekali cara-cara pertanian yang baik dan benar, sehingga sewaktu-waktu mereka dibutuhkan, mereka telah siap.

Ada beberapa peran yang harus diambil oleh pemuda antara lain

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 23 April 2014 inci Pertanian